Selain membekali mahasiswa dengan kompetensi akademik sesuai bidang keilmuannya, Universitas Bengkulu (Unib) juga terus mendorong penguatan kapasitas nonakademik melalui berbagai kegiatan kemahasiswaan. Upaya ini menjadi bagian dari komitmen Unib dalam mencetak generasi muda yang kritis, progresif, berjiwa kepemimpinan, serta berintegritas.

Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah penyelenggaraan Sekolah Aktivis 2025 yang digagas Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu (BEM KBM Unib). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Utama Gedung Layanan Terpadu (GLT) Unib pada Oktober 2025 dan diikuti mahasiswa Unib serta sejumlah perguruan tinggi di Provinsi Bengkulu.
Sekolah Aktivis 2025 merupakan program strategis perdana dari Kabinet Lentera Eskalasi BEM KBM Unib yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas intelektual, kepemimpinan, dan kepekaan sosial mahasiswa. Program ini sekaligus menjadi ruang kaderisasi dalam membentuk aktivis mahasiswa yang kritis, berdaya saing, serta memiliki integritas kebangsaan.
Menteri Politik dan Kajian Strategis (Polkastrat) BEM KBM Unib, Fadli Miko Pratama, menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis sebagai agen perubahan bangsa. “Sebagai mahasiswa, kita adalah pewaris bangsa dan agen perubahan. Keterlibatan aktif dalam setiap kegiatan kampus, baik akademik maupun nonakademik, menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang dinamis dan bermanfaat. Karena itu, mari kita satukan semangat, perkuat solidaritas, dan ciptakan perubahan yang positif,” ujarnya.



Presiden BEM KBM Unib, Menteri Polkastrat, dan narasumber foto bersama dengan peserta Sekolah Aktivis.(ist)
Ia menambahkan, Sekolah Aktivis 2025 diikuti oleh 93 mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya Unib, UNIVED, UINFAS, Poltekkes Kemenkes, Poltekkes Sapta Bakti, Bakti Husada, Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), dan Universitas Prof. Dr. Hazairin (UNIHAZ).
“Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang pembelajaran yang progresif dan inklusif, sekaligus langkah konkret dalam menyiapkan kader mahasiswa yang tidak hanya aktif secara organisatoris, tetapi juga mampu berpikir kritis, solutif, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” jelas Fadli.
Selama dua pekan pelaksanaan, para peserta mengikuti berbagai materi dan diskusi dalam forum dialektika yang membahas isu-isu strategis, seperti arah pergerakan mahasiswa, kepemimpinan nasional dan daerah, kebijakan publik, demokrasi, advokasi, serta dinamika sosial kebangsaan.
Sejumlah aktivis senior turut hadir sebagai narasumber, di antaranya Ali Akbar dari Kanopi Hijau Indonesia yang memaparkan materi advokasi masyarakat, Rezaky Adriansyah, S.Pd dengan materi agitasi dan propaganda, Koordinator Pusat BEM Seluruh Indonesia Muzamil Ihsan yang membahas aksi massa, serta Ricki Pratama Putra, S.H, M.H dari Akar Global Inisiatif yang mengulas analisis isu dan kajian strategis.



Wakil Rektor III Unib Prof. Agustin Zarkani menyambut baik dan mendukung Sekolah Aktivis.(ist-fadli)
Presiden BEM KBM Unib, Teo Ramadhan Z, mengapresiasi kinerja panitia dan Kementerian Polkastrat Kabinet Lentera Eskalasi atas suksesnya penyelenggaraan Sekolah Aktivis perdana ini.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan semakin percaya diri dan kompeten dalam membangun gerakan yang berlandaskan nilai intelektualitas, solidaritas, dan keberpihakan kepada kepentingan rakyat. Sekolah Aktivis ini diharapkan melahirkan generasi aktivis yang siap menghadapi tantangan zaman serta berperan aktif dalam pembangunan daerah maupun nasional,” ungkapnya.
Dukungan juga disampaikan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unib, Prof. Agustin Zarkani, S.P, M.Si, Ph.D. Ia menilai Sekolah Aktivis merupakan kegiatan positif yang selaras dengan upaya Unib dalam membina kepemimpinan mahasiswa.
“Kami mengapresiasi kegiatan ini. Meskipun perdana dilaksanakan, Sekolah Aktivis mendapat sambutan antusias dari mahasiswa. Ke depan, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dengan peningkatan kualitas dan kuantitas,” ujarnya.
Menurut Prof. Agustin, program seperti Sekolah Aktivis merupakan kontribusi nyata BEM KBM Unib dalam menyiapkan calon pemimpin masa depan. “Siapapun pengurus BEM berikutnya, Sekolah Aktivis diharapkan tetap menjadi program prioritas. Manajemen Unib siap mendukung keberlanjutan kegiatan ini,” tutupnya. [Laporan: Fadli | Editor: Purna Herawan | Humas].