Universitas Bengkulu (Unib) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Tim mahasiswa Unib yang berlaga pada ajang NEIRA (National Empowerment, Innovation, Research, and Art) Competition 2025 di Malang, 15–16 November 2025, sukses meraih Silver Medal pada kategori Lingkungan melalui karya ilmiah inovatif terkait pengelolaan sampah di kawasan Pantai Panjang Bengkulu.

NEIRA Competition merupakan kompetisi ilmiah bergengsi yang diselenggarakan oleh STMIK PPKIA Pradnya Paramita (STIMATA) bekerja sama dengan Sentosa Foundation. Tahun ini, kegiatan mengusung tema besar “Peran Generasi Muda dalam Melahirkan Inovasi dan Karya Ilmiah untuk Mewujudkan Indonesia Maju dan Berkelanjutan.” Kompetisi turut mencakup berbagai subtema mulai dari pertanian, pendidikan, teknologi, kesehatan, hingga lingkungan, hukum, sosial-ekonomi, pariwisata, fashion, dan kuliner.
Ratusan peserta dari 70 perguruan tinggi di seluruh Indonesia ambil bagian dalam kompetisi ini. NEIRA 2025 juga dirangkaikan dengan dua ajang ilmiah nasional lainnya, yaitu Pekan Ilmiah Nusantara (PIMNAS) dan Pekan Ilmuan Muda Nasional V, menjadikannya salah satu momentum ilmiah paling prestisius bagi mahasiswa di bidang inovasi dan penelitian.
Tim mahasiswa Unib yang tampil pada kompetisi ini terdiri dari empat mahasiswa lintas program studi, yaitu Dery Sepriansyah (Prodi Manajemen, FEB), M. Abdul Daffa (Prodi Akuntansi, FEB), Anastasya (Prodi Akuntansi, FEB), dan Adjie Faturahman (Prodi Jurnalistik, FISIP). Mereka mempresentasikan karya ilmiah berjudul “Coastal Loop x EIK: Model Pentahelix untuk Menyelamatkan Pantai Panjang Bengkulu melalui Transformasi Ekonomi Sirkular dan Inovasi Komunitas.”


Tim Mahasiswa Unib di ajang NEIRA 2 tahun 2025 di Malang.(foto:ist-ril)
Karya tersebut menawarkan model kolaborasi pentahelix, yang melibatkan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media, sebagai solusi terpadu dalam mengatasi persoalan sampah di kawasan pesisir. Mengusung pendekatan ekonomi sirkular, inovasi ini dinilai menghadirkan perspektif baru yang aplikatif, berkelanjutan, serta berorientasi pada pemberdayaan masyarakat lokal.
Melalui proses penilaian yang ketat, Tim Unib dinobatkan sebagai peraih Silver Medal dan membawa pulang piala serta piagam penghargaan.
Prestasi ini mendapat apresiasi dari pimpinan Universitas Bengkulu. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Agustin Zarkani, SP, M.Si, Ph.D, menyampaikan selamat sekaligus rasa bangganya atas pencapaian mahasiswa Unib.
“Selamat kepada Tim mahasiswa yang meraih Silver Medal di NEIRA Competition 2025. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan membawa nama baik Unib di tingkat nasional,” ujarnya.


Tim Mahasiswa Unib di ajang NEIRA Competition 2025.(foto:ist-ril)
Lebih lanjut Prof. Agustin menegaskan bahwa capaian ini menunjukkan kemampuan mahasiswa Unib tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga adaptif dan inovatif dalam merespons isu strategis nasional, khususnya terkait lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
“Lebih dari sekadar prestasi, keberhasilan ini mencerminkan komitmen generasi muda Bengkulu dalam memberikan kontribusi nyata bagi masa depan Indonesia yang berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi pada solusi. Kami berharap melalui ajang seperti ini tumbuh kesadaran kolektif bahwa menjaga lingkungan bukan hanya pengetahuan, tetapi tanggung jawab bersama yang harus diwujudkan lewat ilmu, kepedulian, dan aksi nyata,” tutupnya. [Lap: Adjie | Editor: Purna Herawan | Humas].