UNIVERSITAS BENGKULU

Universitas Bengkulu (Unib) terus memperluas jejaring kerja sama strategis dengan berbagai mitra untuk memperkuat implementasi Tridharma Perguruan Tinggi di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, Unib resmi menjalin kolaborasi dengan Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dirangkaikan dengan kuliah umum bertajuk “Smart Drone for Smart Development.”

Rektor Unib dan Ketua APDI saat menandatangani Nota Kesepakatan Kerja Sama (MoU). (foto:ist-ppid)

Kegiatan penandatanganan MoU berlangsung di ruang rapat Gedung B Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unib, pada Rabu (12/11/2025), dan diikuti sekitar 100 mahasiswa lintas program studi.

Penandatanganan dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Bengkulu, Prof. Dr. Indra Cahyadinata, SP, M.Si, dan Ketua Umum APDI, Dr. Mochammad Akbar Marwan, S.T., M.Si, disaksikan oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Agustin Zarkani, beserta jajaran dosen dan mahasiswa.

Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa di Era Teknologi Drone

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Indra Cahyadinata menyampaikan apresiasi kepada APDI atas inisiatif kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa kolaborasi tersebut menjadi langkah penting dalam upaya Unib meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang teknologi penerbangan nirawak atau drone.

Foto bersama Rektor Unib dan Ketua APDI dengan peserta kuliah umum.(foto:ist-ppid)

“Universitas Bengkulu berkomitmen membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui pelatihan dan sertifikasi pilot drone, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi profesional yang diakui secara nasional maupun internasional,” ujar Prof. Indra.

Rektor menjelaskan, sertifikasi kompetensi ini juga akan mendukung penerbitan Surat Pendamping Ijazah (SPI), sehingga mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memiliki keahlian praktis yang siap bersaing di dunia kerja global.

Teknologi drone, lanjutnya, kini memiliki peran penting dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian presisi, pemetaan dan topografi, mitigasi bencana, pengawasan lingkungan, hingga industri kreatif berbasis sinematografi.

“Mahasiswa tidak cukup hanya menjadi operator, tetapi harus menjadi inovator yang mampu mengintegrasikan teknologi drone dalam riset, industri, dan pelayanan publik,” tambahnya.

Kolaborasi Unib dan APDI ini juga diharapkan menjadi fondasi pembentukan Pusat Riset dan Inovasi Drone (Drone Research and Innovation Hub) di Universitas Bengkulu sebagai wadah pengembangan riset dan teknologi berbasis drone untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

APDI: Teknologi Drone untuk Transformasi Digital dan Pembangunan Cerdas

Sementara itu, Ketua Umum APDI, Dr. Mochammad Akbar Marwan, menuturkan bahwa perkembangan teknologi drone di Indonesia berkembang pesat dan kini telah menjadi bagian integral dalam mendukung transformasi digital.

“Drone bukan lagi sekadar alat dokumentasi. Kini drone digunakan untuk pemetaan, logistik, mitigasi bencana, hingga pertanian cerdas. Semua itu sejalan dengan visi Universitas Bengkulu untuk mencetak lulusan yang inovatif dan berdaya saing global,” jelasnya.

Ketua APDI menjelaskan perkembangan teknologi drone dan manfaatnya dalam penelitian.(foto:ist-ppid)

Menurutnya, pelatihan dan sertifikasi drone menjadi bagian penting dari pengembangan soft skill dan hard skill mahasiswa di era industri 5.0. Ia juga mengungkapkan bahwa APDI saat ini tengah mengembangkan konsep smart transportation berbasis drone logistik, yang membuka peluang kolaborasi lintas sektor, termasuk dunia pendidikan tinggi.

Kerja sama dengan Unib diharapkan dapat memperkuat riset, pelatihan, serta pengembangan kompetensi mahasiswa dalam bidang teknologi penerbangan nirawak secara beretika, aman, dan sesuai regulasi nasional.

Rangkaian Kuliah Umum: Literasi Drone bagi Mahasiswa Unib

Setelah penandatanganan MoU, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum yang dipandu oleh Akbar Abdurrahman Mahfudz, S.Si, M.Sc, Dosen Program Studi Ilmu Kelautan Unib. Kuliah umum ini menjadi ajang berbagi pengetahuan sekaligus memperkuat literasi teknologi drone bagi mahasiswa lintas disiplin ilmu.

Empat narasumber dihadirkan dalam kegiatan ini, yaitu: Dr. Mochammad Akbar Marwan (Ketua Umum APDI) dengan materi “The Development of Drone Technology in Indonesia” yang mengulas sejarah, klasifikasi, dan regulasi operasional drone di Indonesia, serta pentingnya aspek keselamatan dan profesionalisme dalam penerbangan nirawak. Kemudian, Anton Chandra (Wakil Ketua APDI) dengan topik “Drone-based Photography and Videography”, yang menjelaskan penggunaan drone untuk sinematografi, promosi pariwisata, dan dokumentasi lingkungan dari perspektif visual udara.

Literasi dan praktik penggunaan drone di Stadion Unib.(foto:ist-ppid)

Selanjutnya, Danang Haryanto S. (PT. Tribuana Solusi Inovasi Teknologi) yang memaparkan “Agricultural Drone Technology”, menjelaskan penerapan drone tipe DJI Agras T100 untuk pemupukan dan penyemprotan tanaman secara efisien. Dan narasumber terakhir Dr. Eko Nofridiansyah, S.Pi, M.Sc (Ketua APDI Regional Bengkulu) dengan tema “Drone-based Mapping and Surveying”, membahas pemanfaatan drone untuk pemetaan 2D dan 3D dalam bidang kelautan, pertambangan, energi, dan mitigasi bencana.

Kuliah umum ini memberikan wawasan luas kepada mahasiswa tentang bagaimana teknologi drone dapat menjadi alat strategis dalam riset, industri, serta perencanaan pembangunan cerdas yang berkelanjutan.

Sebagai penutup kegiatan, para peserta mengikuti pelatihan teknis pengoperasian drone di Stadion Universitas Bengkulu. Sesi praktik ini dipandu langsung oleh tim APDI Regional Bengkulu, yang memberikan bimbingan tentang manuver dasar, kalibrasi sistem, serta simulasi pengambilan data udara.

Foto bersama usai kuliah umum dan praktik penggunaan drone di stadion Unib.(foto:ist-ppid)

Suasana pelatihan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Mahasiswa berkesempatan mengoperasikan drone secara langsung, memahami prinsip keselamatan penerbangan (flight safety), dan mengenal fungsi berbagai jenis drone untuk kebutuhan riset, fotografi udara, hingga pertanian presisi.

Melalui kegiatan ini, Universitas Bengkulu dan APDI berharap kerja sama ini menjadi langkah awal menuju pengembangan Pusat Pelatihan dan Riset Drone di Unib, yang berorientasi pada penerapan teknologi cerdas, peningkatan kompetensi mahasiswa, serta penguatan sumber daya manusia unggul di era transformasi digital. [Lap: PPID | Editor: Purna Herawan | Humas].