UNIVERSITAS BENGKULU

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia menggelar kuliah umum bertajuk “OJK Mengajar: Menumbuhkan Generasi Melek Finansial” di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Bengkulu (Unib), Selasa (11/11/2025). Kegiatan ini menghadirkan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, sebagai narasumber utama dan dibuka secara resmi oleh Rektor Unib, Prof. Dr. Indra Cahyadinata, SP, M.Si.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, bersama Rektor Unib Prof. Indra Cahyadinata disambut tari persembahan sekapur sirih saat tiba di GSG Unib.(foto:hms1)

Kegiatan yang merupakan bagian dari program nasional OJK Mengajar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-14 OJK ini disambut antusias oleh ribuan peserta. Tercatat sebanyak 900 peserta hadir langsung di GSG Unib, sementara lebih dari 2.000 peserta mengikuti secara daring dari berbagai perguruan tinggi dan pelaku jasa keuangan di Kota Bengkulu.

Selain Rektor Unib, acara ini turut dihadiri Wakil Rektor I bidang Akademik Prof. Kamaludin, Wakil Rektor II bidang Keuangan dan Umum Dr. Yulian Fauzi, para dekan, wakil dekan, dan pimpinan unit kerja di lingkungan Unib. Hadir pula Kepala Kantor OJK Provinsi Bengkulu Ayu Laksmi Synthia Dewi, Kepala Direktorat OJK Institute Endang Nuryadin, serta para pimpinan bank dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Rektor Unib Prof. Indra Cahyadinata menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan OJK Mengajar.(foto:hms1)

Dalam sambutannya, Rektor Unib Prof. Indra Cahyadinata mengapresiasi langkah OJK yang telah memilih Unib sebagai tuan rumah kegiatan edukatif berskala nasional ini. Ia juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini sejalan dengan semangat kolaborasi antarperguruan tinggi di Bengkulu.

“Sesuai dengan paradigma baru yang kita kembangkan di Unib, setiap kegiatan akademik kami buka untuk mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi di Kota Bengkulu. Karena itu, hadir dalam kegiatan ini tidak hanya mahasiswa Unib, tapi ada dari UMB, UNIHAZ, UIN Fatmawati dan perguruan tinggi lainnya. Ini bagian dari upaya menciptakan sinergi dan kebersamaan dalam memajukan dunia pendidikan tinggi,” ujar Prof. Indra.

Rektor juga menekankan pentingnya edukasi finansial bagi mahasiswa agar mampu memahami dinamika ekonomi dan stabilitas keuangan sebagai pilar pembangunan nasional. “Kita berharap kegiatan ini memberi dampak luas bagi generasi muda, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan secara cerdas dan memahami dinamika ekonomi modern,” tambahnya.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, ketika memberikan kuliah umum di Unib.(foto:hms1)

Literasi Keuangan Kunci Ketahanan Ekonomi

Dalam kuliah umumnya, Mirza Adityaswara menegaskan bahwa generasi muda perlu memiliki literasi finansial yang kuat agar mampu beradaptasi dan berkontribusi di tengah perubahan ekonomi global dan transformasi digital yang kian pesat.

“Di era sekarang, semua sektor bergerak, ilmu pengetahuan dan profesi juga terus berubah. Karena itu, kita tidak boleh stagnan, harus ikut bergerak dan belajar. Jika tidak, kita akan tertinggal,” tegasnya.

Mirza menjelaskan bahwa menjaga stabilitas sistem keuangan nasional merupakan tanggung jawab empat institusi utama yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yaitu OJK, Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

 “Kolaborasi empat institusi ini menjadi pilar ketahanan ekonomi nasional. Stabilitas keuangan bukan hanya soal ekonomi, tapi juga berpengaruh terhadap stabilitas politik dan keamanan,” jelasnya.

Rektor Unib dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK saling memberikan cindera mata.(foto:hms1)

Waspada Investasi Ilegal, Bijak Mengelola Keuangan

Selain memberikan wawasan makroekonomi, Mirza juga mengingatkan mahasiswa dan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk keuangan dan investasi. “Hindari tawaran investasi atau pinjaman ilegal yang menjanjikan keuntungan besar tanpa risiko. Jangan sampai tergiur dan akhirnya terjebak dalam penipuan keuangan,” pesannya.

Menurutnya, OJK terus berkomitmen memperkuat literasi dan edukasi finansial bagi masyarakat serta memperluas perlindungan konsumen untuk menciptakan ekosistem keuangan yang sehat dan berkelanjutan. Ia juga mendorong sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan sektor keuangan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kalau generasi mudanya terus belajar, dan pemerintah memberi dukungan melalui pelatihan dan infrastruktur, maka ekonomi daerah akan tumbuh lebih besar,” tutupnya.

Foto bersama Rektor Unib dan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK dengan undangan dan peserta.(hms1)

Acara ini diakhiri dengan pemberian plakat institusi sebagai cindera mata dari Unib kepada OJK dan sebaliknya, serta sesi foto bersama sebagai simbol penguatan komitmen bersama untuk saling bersinergi dan berkolaborasi.

Melalui kegiatan OJK Mengajar ini, OJK bersama Universitas Bengkulu berkomitmen memperluas pemahaman mahasiswa mengenai peran OJK dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional serta menumbuhkan generasi muda yang melek finansial dan siap mendukung terwujudnya inklusi keuangan di Indonesia. [Purna Herawan | Humas].