Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Bengkulu (Unib) kembali menorehkan prestasi gemilang. Pada ajang bergengsi yang digelar Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Wilayah Bengkulu, Kamis (4/9/2025) di aula UIN Fatmawati Soekarno Bengkulu, Perpustakaan Unib berhasil meraih Juara I Indonesian Academic Librarian Award (IALA) dan Juara II Academic Library Innovation Award (ALIA) tingkat wilayah Bengkulu tahun 2025.

Prestasi ini diraih oleh dua pustakawan Unib. Susialia Fitriani, S.Sos, M.I.Kom, Pustakawan Ahli Madya, sukses meraih Juara I kategori IALA. Sedangkan Sevtika Widyasari, S.I.Pust, Pustakawan Ahli Pertama, berhasil meraih Juara II kategori ALIA.
Dengan capaian tersebut, Susialia Fitriani akan menjadi wakil Bengkulu pada ajang IALA tingkat nasional yang akan digelar pada Oktober 2025 mendatang.

Kedua pustakawan Unib berhasil mengungguli delapan peserta lain dari berbagai perguruan tinggi di Bengkulu, di antaranya Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), STIKES TMS, STIKES Sapta Bhakti, Poltekkes Kemenkes, UIN Fatmawati Soekarno, Politeknik Raflesia, Universitas Dehasen, dan IAIN Curup.
“Berkat dukungan semua pihak, khususnya Kepala UPA Perpustakaan Unib yang selalu memberikan motivasi dan kesempatan kepada kami untuk berinovasi, akhirnya tahun ini kita bisa meraih Juara I dan berkesempatan mewakili Bengkulu di tingkat nasional,” ungkap Susialia Fitriani penuh semangat.


Rektor dan para Wakil Rektor Unib ketika berkunjung ke Perpustakaan Unib beberapa waktu lalu.(hms1)
Kepala UPA Perpustakaan Unib, Dr. Alfarabi, S.Sos, MA, turut menyampaikan apresiasi atas keberhasilan dua pustakawan binaannya. Ia juga berterima kasih kepada FPPTI Wilayah Bengkulu yang telah memberi ruang bagi pustakawan untuk berkarya dan berprestasi melalui ajang IALA dan ALIA.
“Keberhasilan ini menjadi kebanggaan kita semua. Kepada Susialia yang akan maju ke tingkat nasional, saya berpesan untuk terus mengasah kemampuan, menyiapkan mental, dan percaya diri. Kita mendukung penuh perjuangannya dan menargetkan bisa masuk 10 besar nasional,” ujar Dr. Alfarabi optimis. [SF | Editor: Purna Herawan | Humas].