Sebanyak 2.026 mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) pada Jumat pagi (13/6/2025), resmi dilepas untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke-105, yang akan dilaksanakan mulai 16 Juni hingga 31 Juli 2025 di berbagai kabupaten dan kota se-Provinsi Bengkulu.



Rektor Unib saat memberikan sambutan dan menekankan pentingya KKN berdampak.(foto:hms1)
Pelepasan secara simbolis dilakukan oleh Rektor Unib, Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, didampingi para Wakil Rektor, Dekan, dan pimpinan fakultas dengan menyematkan rompi serta atribut KKN kepada perwakilan mahasiswa dari setiap fakultas.
Acara berlangsung di halaman Gedung Rektorat Unib dan dihadiri Ketua Senat Universitas, pimpinan lembaga dan unit kerja, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), serta mitra undangan seperti Kepala Bappeda Kota Bengkulu dan perwakilan BPJS Ketenagakerjaan.



Rektor bersama Wakil Rektor I dan Wakil Rektor II Unib saat memasangkan atribut KKN kepada mahasiswa.(hms1)
Dalam sambutannya, Rektor mengapresiasi kerja keras tim P3KKN LPPM Unib dalam menyusun tema dan program kerja yang relevan dengan tipologi wilayah. Ia menegaskan pentingnya mahasiswa mentransformasikan ilmu yang diperoleh di kampus untuk menciptakan kreativitas intelektual dan inovasi yang berdampak nyata bagi masyarakat.
“Jadikan KKN bukan hanya sebagai syarat akademik, tetapi momentum bersejarah untuk berkarya di tengah masyarakat. Hadirkan solusi, inovasi, dan pemikiran yang berguna bagi kemajuan daerah,” ujar Dr. Retno.




Wakil Rektor III dan Wakil Rektor IV, serta para Dekan ketika memasangkan atribut KKN pada mahasiswa.(hms1)
Rektor juga menekankan bahwa KKN harus selaras dengan paradigma pendidikan tinggi berbasis dampak, yang digagas oleh Kemendiktisaintek, yaitu menjadikan KKN sebagai wadah pengabdian yang menghubungkan akademisi, pemerintah, dan pemangku kepentingan dalam mempercepat pembangunan di daerah terpencil.
“Ciptakan dan wujudkan kreativitas intelektual Anda, serta lakukan inovasi sesuai potensi dan kondisi di lokasi KKN, sehingga pengabdian ini berkesan dan berdampak signifikan bagi kesejahteraan masyarakat,” tutur Dr. Retno, seraya berpesan agar seluruh mahasiswa selalu menjaga nama baik diri sendiri dan menjunjung tinggi kehormatan almamater.



Ketua P3KKN LPPM Unib ketika menjelasakan teknis dan tema unggulan KKN Unib ke-105.(foto:hms1)
Usung Tema Literasi dan Pemberdayaan Masyarakat
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bengkulu (LPPM Unib) Dr. Ir. Hery Suhartoyo, M.Sc, melalui Ketua P3KKN Dr. Bustanuddin Lubis, M.A, menjelaskan bahwa KKN tahun 2025 ini terbagi dalam enam skema, yaitu: KKN Tematik, KKN Literasi, KKN Pengajuan Mahasiswa, KKN Internasional BKS Barat, KKN Kolaborasi Unib–UGM, dan KKN Pengabdian Bersama Dosen.
Tema besar tahun ini adalah “Literasi dan Pemberdayaan Masyarakat di Provinsi Bengkulu”, dengan target capaian KKNT (Kuliah, Kerja, Nyata, dan Tematik). KKNT dimaknai sebagai, Kuliah: Mahasiswa mampu mengenali potensi dan masalah mitra serta menyusun dan melaksanakan program berbasis solusi; Kerja: Mahasiswa menerapkan konsep digitalisasi untuk mendukung pengelolaan sumber daya lokal; Nyata: Mahasiswa memberi kontribusi melalui penerapan ilmu, teknologi, dan keterampilan; dan Tematik: Mahasiswa menjalankan program dalam kelompok dengan dinamika sosial yang solid bersama mitra setempat.



Rektor dan para Wakil Rektor dan mitra Unib dari BPJS Ketenagakerjaan memberikan semangat dan support kepada seluruh peserta KKN ke-105.(foto:hms1)
Jumlah Kelompok dan Sebaran Lokasi
Sebanyak 2.026 mahasiswa dibagi dalam 268 kelompok, tersebar di berbagai wilayah, yaitu Kota Bengkulu 1.277 mahasiswa (180 kelompok), Kabupaten Bengkulu Tengah 99 mahasiswa (11 kelompok), Bengkulu Utara 218 mahasiswa (29 kelompok), Mukomuko 29 mahasiswa (3 kelompok), Kepahiang 228 mahasiswa (26 kelompok), Rejang Lebong 68 mahasiswa (7 kelompok), Seluma 56 mahasiswa (6 kelompok), Bengkulu Selatan 29 mahasiswa (3 kelompok), dan Kabupaten Kaur sebanyak 17 mahasiswa (2 kelompok).
Sedangkan untuk KKN Internasional BKS Barat di Lampung sebanyak 5 mahasiswa (1 kelompok), KKN Kolaborasi Unib–UGM di Pulau Enggano 6 kelompok, dan KKN Pengabdian Bersama Dosen di Bengkulu Utara 1 kelompok.
Ke 2.026 mahasiswa tersebut berasal dari 8 fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 188 orang, Fakultas Hukum 351 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 377 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 393 orang, Fakultas Pertanian 241 orang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 53 orang, Fakultas Teknik 358 orang, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) 65 orang.


Program Tematik Unggulan
Bustanuddin Lubis juga menjelaskan, setiap lokasi memiliki program tematik sesuai kebutuhan daerah, di antaranya, Kota Bengkulu dengan tema “Pengelolaan Sampah Berbasis Kearifan Lokal,” dan Kabupaten Bengkulu Utara, Kepahiang, Seluma, serta Bengkulu Tengah dengan tema “Peningkatan Budaya Baca dan Kecakapan Literasi.”
Kemudian di Kabupaten Mukomuko dan Kaur temanya “Ketahanan Pangan, Bencana, dan Potensi Pariwisata.” Sedangkan KKN Kolaborasi di Pulau Enggano, mengusung tema “Pengembangan Produk Pasca Panen, Seni Budaya Lokal, Wisata Alam, dan Pelestarian Hayati,” serta KKN Internasional di Lampung temanya mengacu pada tema ITERA dan KKN Bersama Dosen temanya disesuaikan dengan program dosen. “Selamat menjalankan pengabdian. Semoga seluruh mahasiswa mampu mewujudkan semangat KKNT dan membawa dampak luas bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” tutup Dr. Bustanuddin Lubis. [Purna Herawan | Humas].



Foto bersama pimpinan Unib dan Dosen Pembimbing Lapangan serta para mahasiswa peserta KKN.(foto:hms1)