UNIVERSITAS BENGKULU

Rektor Universitas Bengkulu (Unib), Dr. Retno Agustina Ekaputri, S.E, M.Sc, menggelar rapat bersama Chief Executive Officer (CEO) Saudi Fund for Development (SFD), Sultan Abdulrahman Al Marshad, guna membahas progres pembangunan dan rencana peresmian Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unib yang berlokasi di kawasan Padang Harapan, Kota Bengkulu.

Rektor dan para Wakil Rektor Unib ketika melakukan pertemuan dengan CEO SFD dan Tim.(foto:ist/Desi)

Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana hangat di sela kunjungan kerja Sultan Abdulrahman Al Marshad dan Tim SFD ke Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 14 Mei 2025, serta Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang pada 15 Mei 2025.

Kunjungan Sultan Abdulrahman Al Marshad dan Tim SFD ke UNJ dilakukan dalam rangka peresmian Gedung 1A dan 1B, bagian dari proyek The Development and Upgrading of The State University of Jakarta (Phase-2) yang didanai melalui pinjaman Pemerintah Kerajaan Arab Saudi lewat SFD. Peresmian dilakukan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Brian Yuliarto.

Sementara di UIN Maliki Malang, Sultan Abdulrahman Al Marshad meresmikan Gedung Ar-Rahim di Kampus 3 UIN, yang juga merupakan bagian dari proyek pembangunan yang dibiayai oleh SFD.

Rektor Unib foto bersama dengan Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto dan CEO SFD, dalam acara peresmian Gedung 1A dan 1B Universitas Negeri Jakarta.(foto:ist/Desi)

Dalam rapat dengan CEO SFD, turut hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik Unib Prof. Dr. Mochamad Lutfi Firdaus, S.Si, M.T, Wakil Rektor II Bidang Sumber Daya Yefriza, S.E, MPPM, Ph.D, dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum. Juga hadir Direktur Project Management Unit (PMU) RSP Unib, Mukhlis Islam, S.T, M.T, dan Pejabat Pelaksana Kegiatan (PPK) Heri Isnaini.

Dari pihak SFD, turut mendampingi CEO antara lain Dr. Saud Alshammari (Director General of Asia Operations), Ms. Randah Alhothali (Director General of Corporate Communications), Mr. Faisal Alkhushaiban (Director of the Protocol Department), dan Fahad Alhaqbani (Head of CEO Affairs Department).

Dalam pertemuan tersebut, Rektor Unib menyampaikan progres pekerjaan sipil (civil work) yang telah dicapai dan target penyelesaian serta rencana peresmian pertengahan atau maksimal akhir tahun 2025. Kemudian, Rektor juga menjelaskan rencana akan dilakukan soft launching operasional RSP Unib pada tahun depan.

Rektor Unib ketika menyampaikan progres pembangunan RSPTN Unib kepada CEO FSD dan Tim.(foto:ist/Desi)

“Kita menyampaikan kemajuan pembangunan civil work kepada Tim SFD dan mengusulkan peresmian penyelesaian di akhir tahun ini, sehingga pada tahun depan sudah bisa dilakukan soft launching operasional RSP Unib di kawasan Padang Harapan Kota Bengkulu tersebut,” ujar Dr. Retno Agustina Ekaputri.

Wakil Rektor II Bidang Sumberdaya Unib, Yefriza, Ph.D yang ikut dalam pertemuan dengan Tim SFD mengatakan, bahwa pihak SFD merespons positif laporan Unib dan segera mempertimbangkan usulan-usulan yang disampaikan.

“Kita membahas kesiapan peresmian RSPTN Unib dan mendapat respon positif dari Tim SFD. Menindaklanjuti hasil pertemuan ini, kita segera berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait, yaitu Kemendiktisaintek, Kementerian Keuangan dan Bappenas. Semoga semua kegiatan berjalan baik sesuai rencana yang telah disepakati bersama,” tuturnya.

Foto desain dan kondisi terbaru pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Unib.(foto:ist/Desi/yef)

Sebelumnya, pada Jumat (14/2/2025), telah dilakukan seremoni topping off gedung RSP Unib, menandai selesainya pekerjaan struktur utama di lantai tujuh. Acara ini dipimpin oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendiktisaintek, Prof. Dr. Khairul Munadi, S.T., M.Eng.

Pembanguunan Rumah Sakit Pendidikan Unib didanai melalui pinjaman Pemerintah Kerajaan Arab Saudi lewat SFD. Bangunan ini berdiri di atas lahan seluas 18.429 m², terdiri atas tiga blok bangunan: Blok B (6 lantai + atap), Blok C (3 lantai), dan Blok D (3 lantai + basement), dengan total luas bangunan sekitar 14.000 m². Pembangunan ini telah dirancang sejak 2018 melalui sejumlah tahapan, termasuk studi kelayakan, perizinan, dan perencanaan teknis.

Foto bersama Rektor dan para Wakil Rektor Unib dengan CEO SFD dan Tim di depan Gedung Universitas Negeri Jakarta dan UIN Malang yang baru selesai dibangun dan telah diresmikan.(foto:ist/Desi)

Mempertimbangkan letak geografis Bengkulu yang rawan gempa, pembangunan RSP Unib menerapkan teknologi base isolator pada Gedung D, yang mencakup ruang operasi, ICU, IGD, dan ruang bersalin. Teknologi ini memungkinkan rumah sakit tetap berfungsi saat terjadi gempa, dan merupakan yang pertama di Bengkulu.

Proyek RSP Unib tak hanya berperan dalam peningkatan layanan kesehatan di Provinsi Bengkulu dan sekitarnya, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam pengembangan pendidikan kedokteran serta pencapaian visi Unib sebagai universitas yang unggul, berbudaya, dan berdaya saing internasional. [Laporan: Desi | Editor: Purna Herawan | Humas].