UNIVERSITAS BENGKULU

Fenomena calon tunggal dalam pemilihan umum kembali terjadi, kali ini di Universitas Bengkulu (Unib) dalam ajang Pemilihan Umum Raya (PEMIRA) untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa tahun 2025. Hanya satu pasangan calon yang mendaftarkan diri, membuat skenario “lawan kotak kosong” menjadi kenyataan.

KPU BEM KBM Unib ketika menggelar pengundian nomor urut calon Presma dan Wapresma 2025.(foto:hms1)

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) BEM KBM Unib, Benito Jakob Abdillah, mengungkapkan bahwa setelah proses verifikasi berkas pencalonan pada 15 Februari 2025, hanya satu pasangan yang lolos, yaitu Teo Ramadhan Z dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) serta M. Rabil Fahri dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP).

Benito menjelaskan bahwa meskipun sosialisasi pencalonan telah dilakukan secara maksimal, hanya Teo dan Rabil yang mengajukan diri. Beberapa faktor diduga menjadi penyebab minimnya partisipasi calon lain, seperti sulitnya mengumpulkan dukungan 3% suara fakultas dalam bentuk surat pernyataan, rendahnya partisipasi mahasiswa, serta kemungkinan adanya ketidakyakinan dari calon lain untuk bersaing.

Pasangan Calon Presma dan Wapresma, Teo – Rabil, ikut melaksanakan deklarasi damai.(foto:hms1)

“Mungkin karena mereka tahu bahwa yang maju adalah pasangan Teo dan Rabil, yang sebelumnya sukses sebagai Gubernur di FKIP dan FISIP, membuat kandidat lain merasa tidak percaya diri,” ujar Benito.

Meskipun hanya satu pasangan calon yang bertarung, KPU tetap menjalankan tahapan pengundian nomor urut dan deklarasi damai pada 17 Februari 2025 di ruang rapat dua Gedung Rektorat Unib. Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Prof. Dr. Candra Irawan, S.H, M.Hum, serta berbagai pihak terkait.

Dalam pengundian, pasangan Teo-Rabil memperoleh Nomor Urut 2, sementara Nomor Urut 1 ditetapkan sebagai Kotak Kosong. Benito menegaskan bahwa berita acara sudah disusun dan ditandatangani oleh Ketua serta Sekretaris KPU.

Setelah pengundian, Prof. Candra Irawan menyaksikan langsung Deklarasi Damai, di mana seluruh pihak berkomitmen untuk menjaga integritas, keamanan, dan kondusivitas selama proses PEMIRA berlangsung.

Wakil Rektor III Unib, Prof. Candra Irawan, mendukung penuh kegiatan PEMIRA BEM KBM Unib dalam rangka memilih kepemimpinan Ormawa dan meningkatkan prestasi mahasiswa.(foto:hms1)

Tahapan Selanjutnya

Setelah deklarasi damai, pasangan calon akan memasuki tahap kampanye pada 18-22 Februari 2025, disusul simulasi pencoblosan pada 23 Februari, debat kandidat pada 24 Februari, dan masa tenang pada 25 Februari. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pada 26 Februari 2025.

“Kami juga akan melakukan uji publik pada 27 Februari, sebelum akhirnya menetapkan dan mengumumkan hasil PEMIRA pada 28 Februari 2025. Pemenang akan diusulkan kepada rektor untuk dilantik menggantikan Presma dan Wapresma UNIB 2024, Ridhoan Parlaungan Hutasuhut dan Yoandha Audritama Ihza Kesuma,” pungkas Benito. [Purna Herawan | Humas].