57 Sarjana Peternakan Ikut Seleksi SMD di Unib

SEBANYAK 57 orang sarjana peternakan dari sepuluh kabupaten dan kota se Provinsi Bengkulu, Selasa (13/3) di ruang rapat Jurusan Peternakan Unib, mengikuti tes wawancara dan verifikasi kelompok tani dalam rangka seleksi SMD (Sarjana Membangun Desa) tahun 2012.

Program SMD merupakan salah satu terobosan pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Departemen Pertanian, yang dicanangkan tahun 2006 dalam rangka mewujudkan program Indonesia swasembada daging tahun 2014.

SMD adalah Sarjana lulusan Perguruan/Sekolah Tinggi bidang ilmu-ilmu peternakan dan kedokteran hewan dengan kualifikasi S2, S1 dan D3, dan mempunyai minat yang tinggi untuk mengembangkan usaha agribisnis peternakan di pedesaan bersama kelompok. Kelompok dimaksud adalah kelompok tani yang bergerak dalam usaha budidaya ternak yang memerlukan penguatan modal dan bimbingan untuk mengembangkan usahanya.

Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai wilayah di tanah air. Pengelola program dipusatkan pada Bidang Pengembangan Usaha Peternakan dan Bidang Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan masing-masing Provinsi bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri yang memiliki Jurusan Peternakan. Untuk di Bengkulu, program ini dimulai sejak 2008 lalu.

“Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Unib sudah menjadi Tim Seleksi dan Tim Pendamping SMD sejak 2008 lalu. Pada 2008 jumlah sarjana yang lulus 6 orang semuanya alumni Unib. Tahun 2009, sebanyak 11 orang yang 90 persen alumni Unib, tahun 2010 sebanyak 20 orang 70 persen alumni Unib, tahun 2011 sebanyak 22 orang lulus 50 persen adalah alumni Unib. Kemudian untuk tahun 2012 ini, peserta yang masuk tahap wawancara sebanyak 57 orang,” kata Ketua Jurusan Peternakan Unib, Ir. Hardi Prakoso, MP didampingi Sekretaris Jurusan Dr. Ir. Yosi Fenita, MP.

Ke 57 orang calon SMD itu berasal dari Kabupaten Bengkulu Selatan 4 orang, Kaur 9 orang, Seluma 4 orang, Lebong 3 orang, Rejang Lebong 7 orang, Kepahiang 1 orang, Mukomuko 4 orang, Bengkulu Utara 6 orang, Bengkulu Tengah 10 orang dan Kota Bengkulu 7 orang. Sedangkan Tim pewawancara dan verifikasi terdiri dari utusan Dirjen, Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu dan akademisi dari Jurusan Peternakan Unib.

“Selain menjadi Tim Seleksi, Jurusan Peternakan Unib juga berperan sebagai pendamping SMD, dan Tim Penerapan Teknologi Peternakan. Sejauh ini program SMD telah berjalan baik di Provinsi Bengkulu dan berkontribusi besar pada kemajuan pembangunan bidang peternakan. Secara institusi, bagi Unib kegiatan semacam ini merupakan salah satu implementasi tri dharma perguruan tinggi sekaligus bentuk komitmen terhadap pembangunan bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tukas Hardi.

Dr. Ir. Yosi Fenita, MP selaku anggota tim seleksi dari unsur akademisi menjelaskan, bila lulus tahap wawancara, berikutnya Tim akan melakukan verifikasi dengan mendatangi langsung kelompok tani SMD bersangkutan. Bila lulus seluruh tahap seleksi, SMD akan menerima Surat Keputusan (SK) kontrak langsung dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dan kelompok tani peternak dimaksud akan menerima kucuran modal usaha ratusan juta.

“Fungsi SMD itu nanti adalah sebagai koordinator kelompok tani peternak dan pendamping kelompok selama tiga tahun. Selama setahun, para SMD mendapat insentif atau gaji bulanan dari Dirjen Peternakan Rp2 juta/orang. Pada tahun kedua dan ketiga, mereka tidak mendapat gaji bulanan tapi tetap mendampingi serta langsung menjadi anggota kelompok tani bersangkutan,” papar Dr. Yosi.

Data dihimpun Tim Humas Unib, Sejak 2008, Direkorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengucurkan dana kurang lebih Rp15 miliar untuk program SMD di Provinsi Bengkulu. Rinciannya, tahun 2008 Rp2,1 M dengan jumlah SMD 6 orang (6 kelompok tani), tahun 2009 Rp2,3 M dengan SMD 9 orang (9 kelompok), tahun 2010 Rp5,4 M dengan SMD 20 orang (20 kelompok), dan tahun 2011 Rp5,1 M dengan SMD 22 orang (22 kelompok).

Secara umum pelaksanaan wawancara dan verifikasi kelompok tani berjalan lancar. Tim seleksi dari pusat dan rombongan tiba di Jurusan Peternakan Unib sekitar pukul 10.00 WIB dan langsung melakukan wawancara pada masing-masing calon SMD dengan durasi sekitar 10 menit per peserta. Hasil tes wawancara langsung diumumkan dan bagi SMD yang lulus kelompok taninya langsung mendapat kunjungan dari tim untuk verifikasi. [hms1]