547 Orang Ikuti Diklat Pemberdayaan Masyarakat Kapal Niaga di UNIB

POLITEKNIK Pelayaran Sumatera Barat bekerjasama dengan Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Bengkulu menyelenggarakan Diklat Pemberdayaan Masyarakat Kapal Niaga yang diikuti 547 peserta berasal dari siswa SMK, mahasiswa Prodi Kelautan, Badan SAR dan unsur terkait lainnya.

Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung selama tujuh hari mulai tanggal 18 hingga 24 Februari 2019 dan dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Ir. I Nyoman Sukayadnya, MM, di Gedung Serba Guna (GSG) UNIB, Senin (18/2/2019).

Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan alat musik doll secara bersama-sama oleh I Nyoman Sukayadnya, didampingi Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc, Gubernur Bengkulu yang diwakili Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Ivan Syamsuzial, Direktur Politeknik Pelayaran Sumbar yang diwakili Wakil Direktur I Budi Riyanto, SE, MM, Dekan Fakultas Teknik UNIB Dr. Boko Suliso, dan Ketua Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian UNIB Ir. Zamdial Ta’aladin, M.Si.

Wakil Direktur I Politeknik Pelayaran Sumbar, Budi Riyanto, SE, MM menjelaskan, maksud dan tujuan kegiatan DPM Kapal Niaga Gelombang I ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga tercipta peningkatan daya saing masyarakat Indonesia.

Sebagai penyelenggara kegiatan, Politeknik Pelayaran Sumbar akan menerbitkan sertifikat keterampilan pelaut (Certificate of Proficiencies) bagi peserta Diklat yang dinyatakan lulus. Peran Universitas Bengkulu sendiri adalah sebagai koordinator masyarakat sekitar Provinsi Bengkulu dan menyebarluaskan info terkait program Diklat kepada para pihak terkait, pihak penerima berkas dan verifikator calon peserta DPM, serta menyediakan tempat Diklat dan sarana pendukung praktikum.

Direktur I Politeknik Pelayaran Sumbar memberikan apresiasi dan berterimakasih kepada UNIB karena jumlah peserta DPM Kapal Niaga Gelombang I ini telah melampaui target. Total peserta yaitu 547 orang, melebihi yang ditargetkan hanya 500 orang. Hal ini membuktikan animo masyarakat mengikuti kegiatan ini cukup tinggi dan sosialisasi yang dilakukan panitia cukup berhasil.

Program Diklat yang diselenggarakan ada enam kategori yaitu Basic Safety Training (BST), Advanced Fire Fighting (AFF), Security Awareness Training (SAT), Seafarers With Designated Security Duties (SDSD), Crowd Management Training (CMT), dan Crisis Management and Human Behaviour Training (CMHBT).

Ketua Program Studi Ilmu Kelautan UNIB, Zamdial Ta’aladin, mengaku sangat bangga karena telah diberi kepercayaan menyelenggarakan kegiatan DPM Kapal Niaga ini. “Dengan suksesnya kegiatan yang besar ini, semakin meningkatkan optimisme Prodi Kalautan UNIB untuk lebih maju dan menjadi program unggulan di UNIB,” ujarnya.

Rektor UNIB Dr. Ridwan Nurazi, M.Sc dalam sambutannya menjelaskan, terselenggaranya Diklat ini merupakan salah satu implementasi MoU (Memorandum of Understanding) yang dilakukan UNIB dengan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu. Rektor memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini dan berharap ke depan implementasi MoU dalam bentuk kegiatan lain juga akan dilaksanakan.

“Kita melakukan penandatanganan MoU dengan sejumlah instansi baik pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan soft skill mahasiswa maupun untuk peningkatan SDM masyarakat. Ketika melakukan MoU, kita minta tidak hanya sebatas penandatanganan, tapi harus ada implementasinya. Kegiatan DPM Kapal Niaga ini adalah satu contonya. Ke depan kita berharap akan banyak lagi kegiatan dalam upaya mengimplementasikan MoU,” papar Rektor.

Gubernur Bengkulu melalui Plt. Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan, Ivan Syamsurizal, mengatakan, Pemerintah Daerah sangat mendukung kegiatan DPM Kapal Niaga ini dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan UNIB dalam rangka meningkatkan daya saing sumber daya manusia.

“Kegiatan Diklat ini sangat sejalan dengan program Pemerintah Provinsi Bengkulu yang akan menjadikan kawasan Pelabuhan Pulau Baii sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Kemudian, Bengkulu sendiri merupakan daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia yang membutuhkan banyak SDM berdaya saing tinggi untuk menggerakan dan mengelola berbagai sumber daya alam yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Laut Kemenhub, I Nyoman Sukayadnya menghimbau agar para peserta betul-betul serius mengikuti Diklat ini agar pengetahuan dan keterampilan yang diberikan para pemateri dan instruktur dapat bermanfaat untuk kehidupan yang lebih baik ke depan.[Hms1]